Tips Memilih Piranti/Peralatan Fly Fishing Yang Baik Dan Benar
Daftar Isi
Piranti atau
peralatan yang baik dalam setiap teknik memancing tentu akan memudahkan dan
mengasyikkan kita pada saat kegiatan mancing berlangsung.
Hal yang sama juga
harus dilakukan pada teknik mancing Fly Fishing.
Memang teknik ini masih sangat
jarang dan tidak begitu banyak peminatnya di Indonesia. Tentunya banyak yang
bertanya-tanya bagaimana sebenarnya pemilihan piranti Fly fishing yang baik dan
benar.
Saat ini memang
ada beberapa referensi yang bisa dijadikan rujukan sebelum memilih piranti fly
fishing.
Karena penerapan dan tidak begitu banyak peminat pada teknik ini,
hanya beberapa saja yang menyediakan referensi dalam bahasa Indonesia.
Jika
ingin referensi yang lengkap dan detail sangat banyak, namun sumbernya biasa
dari website luar negri dengan bahasa asing juga tentunya. Karena memang di
negara-negara Eropa dan Amerika pemancing banyak yang berminat dengan teknik
fly fishing.
Maka dalam ulasan berikut ini, mungkin ada sedikit gambaran
tentang tips memilih piranti fly fishing, meskipun tidak begitu detail karena
telah dibahas pada ulasan-ulasan sebelumnya.
1. Reel Fly Fishing
Reel pada teknik
fly fishing hanya digunakan sebagai tempat penyimpan Senar. Baik itu mulai dari
backing, fly line, leader dan tippet.
Pada reel fly juga terdapat mekanisme drag
yang sama dengan reel pada umumnya yang berfungsi Menahan laju fly line saat
sedang fight.
Pemilihan reel
fly sama juga dengan pemilihan antara senar dengan joran fly. Dimana piranti
fly ini selalu menggunakan istilah ''WT''.
Contohnya joran fly dengan ukuran 3
''wt'' disesuaikan dengan reel fly ukuran 3 ''wt'' pula. Untuk harga reel
biasanya bervariasi bisa itu mahal dan bisa juga murah tergantung dari
kandingan bahannya.
Biasanya murah dan mahal pada reel terletak pada material
bahan pembuatan dragnya. Tentu ada juga merek yang menggunakan drag dan
material bahan pembuatan meniru reel fly yang mahal yang dijual dengan harga
murah.
Jika pada reel
spinning dengan target ikan 10 kg keatas dan teknik yang digunakan adalah
jigging tentu mekanisme seperti bearing hingga drag haruslah yang mumpuni.
Pastinya pemancing tidak akan berani mencoba reel spinning dengan harga 700
kebawah tentunya.
Pada reel fly itu tidak berlaku karena mekanisme gear tidak
ada dan dragpun bisa dengan drag yang telah dibuat bisa juga dengan drag
menggunakan tangan sendiri. Seni menggunakan teknik fly fishing biasanya
terletak pada cara kita memainkan fly line.
Untuk bahan reel fly sendiri
bermacam-macam seperti :
- Plastik
- Logam (Dalam istilah fly fishing dikenal dengan kaleng Tuna)
- Alumunium (Die Cast dan CNC Cut Machined)
- Titanium
Sebelum memilih reel fly maka
pertimbangkanlah beberapa hal berikut ini :
- Kondisikan reel sesuai dengan kantong. Artinya jika memang ingin menerapkan teknik fly namun dana kurang memadai maka pilihlah harga reel sesuai dengan kantong. Terutama untuk pemula yang baru mencoba teknik fly fishing.
- Target ukuran ikan pada spot tertentu agar dapat disesuaikan antara ''WT'' reel dengan ''WT'' joran.
- Pemilihan spot apakah itu perairan tawar atau asin. Jika tawar maka bebas menggunakan bahan apa saja, jika itu air asin lebih baik pilih reel bermaterial anti korosi.
- Selalu meminta petunjuk dari sang ahli fly fishing.
- Bahan material pembuatan reel tidak selalu menjadi patokan untuk dapat ikan besar. Semua tergantung dari skill si pemancing, kecuali pada penggunaan air tawar dan air asin.
2. Rod/Joran Untuk Fly Fishing
Joran biasanya
memiliki variasi panjang mulai dari panjang 180-450 cm. Dengan berbagai
material pembuatannya bisa dari carbon/graphite, fiber dan bambu.
Sama seperti
pada reel, joran fly juga menggunakan mekanisme ''WT'' untuk menyesuaikan berat
fly line dengan joran. Untuk pemula disarankan menggunakan joran dan fly line
yang sesuai ukurannya.
Misalkan Fly line ukuran 4 ''WT'' maka digunakan untuk
joran ukuran 4 ''WT'' juga. Jika sudah berkembang skill maka bisa mencoba
istilah uplining dan downlining.
Yang jadi
pertanyaan kira-kira yang mana joran yang cocok digunakan dengan level mancing
fly fishing kita.
Berikut ini mungkin bisa jadi sedikit gambaran penggunaan
istilah ''WT'' sesuai target ikan dan spot :
- 1-2 WT, spot air tawar untuk ukuran ikan-ikan kecil seperti Bader, Tawes, Betok, dll.
- 3 Wt, spot air tawar untuk ikan-ikan berukuran sedang seperti hampala, ikan Mas, gabus dengan ukuran kecil dan sedang.
- 4 WT, spot bisa di air payau dan air tawar untuk ikan seperti hampala, bandeng, kakap muara, gabus,lele dll dengan ukuran besar.
- 5-6 WT, Spot air asin pinggir laut dan air tawar untuk ikan-ikan dibawah 3-4 kg seperti Kerapu, Toman dan Tapah.
- 7-8 WT, spot air asin pinggir, pemecah ombak dan tengah target ikan laut dengan bobot sekitar 7 kg kebawah.
- 9-10 WT, spot air asin pinggir, pemecah ombak dan tengah target ikan laut dengan bobot sekitar 15 kg kebawah.
- 11-15 WT, spot air asin di tengah laut dengan target ikan GT, Tuna, Barrakuda dll.
Istilah ''WT''
diatas dapat dijadikan pertimbangan sebelum memilih joran fly. Ada beberapa tambahan lainnya yang dapat
dijadikan pertimbangan sebelum memilih joran fly.
- Panjang 180-200 cm lebih baik digunakan pada spot air tawar dengan tempat yang kecil seperti kali kecil, dan rawa-rawa yang banyak dahan-dahan kayu.
- Panjang 250-300 cm cocok digunakan di pinggir,pemecah ombak dan dimuara-muara.
- Panjang 310-450 cm cocok digunakan pada pemecah ombak dan ditengah.
Untuk harga
joran fly biasanya berkisar antara Rp. 350.000 sampai jutaan, tergantung dari
bahan pembuatannya. Perkirakan juga dengan spot dan target.
Misalkan harga di
bawah Rp. 500.000 sudah bisa digunakan pada spot air tawar seperti sungai dan
rawa-rawa.
Posting Komentar