Tips Memaksimalkan Penggunaan Lure Saat Memancing

Pernahkah anda merasa kesal saat memancing ikan dengan menggunakan teknik casting, namun seharian penuh tak satu ikanpun berhasil anda dapatkan alias boncos?. 

Tentu semua pernah merasakannya. Boncos dalam menggunakan teknik casting sebenarnya lumrah saja, terlebih bagi pemula. 

Mungkin teknik ini memang tak selamanya dapat menjamin anda untuk mendapatkan hasil buruan. 

Banyak faktor yang menyebabkan mengapa boncos, bisa saja dialami oleh smeua pemancing, bahkan teknik dasaran sekalipun juga bisa merasakan boncos. 

Lalu timbul pertanyaan, apa yang menyebabkan ini semua ?. 

Secara spot yang didatangi merupakan spot potensial yang keberadaan ikannya masih sangat banyak dan jarang diburu. Dari sini tentu akan sangat mengherankan  karena piranti yang anda gunakan juga sudah mumpuni. 


Tips Memaksimalkan Penggunaan Lure Saat Memancing
Lures

Belajar dari teknik dasaran, faktor yang paling mempengaruhi dalam keadaan seperti ini tak lain adalah umpan. 

Begitu juga halnya dengan casting, bisa jadi lure yang anda gunakan belum maksimal. Keberhasilan sebuah lure yang digunakan untuk menarik perhatian ikan bukan saja pada warna lure yang digunakan, penyesuaian lure dengan kondisi air, namun juga action dari sebuah lure yang dihasilkan menyerupai hewan sesungguhnya. 

Hal inilah yang terkadang luput dari perhatian kita, terutama lure yang bersifat tenggelam. 

Menciptakan action sebuah lure untuk menyerupai hewan asli butuh ketelatenan, konsentrasi dan kesabaran, jika tidak, maka dijamin anda akan merasa kesal dan kemungkinan buruknya adalah anda berhenti untuk casting. 

Pada pembahasan kali ini kami akan memberikan tips untuk memaksimalkan action lure pada saat anda memancing. 

Berikut beberapa tipsnya : 


1. Memahami Variasi Lure


Saat ini lure telah diciptakan dengan variasi yang berbeda baik dari jenis maupun tipenya. Anda harus dapat membedakan variasi tersebut. 

Misalnya saja perbedaan antara lure dengan tipe diving (tenggelam) dan tipe floating (mengapung). 

Dua tipe ini memiliki konstruksi yang berbeda agar menghasilkan action yang berbeda pula. Misalnya saja minnow dengan lidahnya dan pencil dengan bentuknya yang dirancang agar dapat mengeluarkan gerakan kiri-kanan. 

Pada minnow diberikan lidah agar saat senar digulung minnow akan tenggelam dan menghasilkan action dengan sendirinya. 

Meski telah menghasilkan gerakan dengan sendirinya, maka jika itu tak berhasil cobalah untuk melakukan variasi gerakan lainnnya. 

Contohnya, anda menyentak-nyentak kecil kemudian dalam beberapa detik anda berhenti lalu menyentak sedikit keras dan begitu seterusnya. Dari sini anda akan melihat variasi gerakan yang bisa dihasilkan dari minnow dengan memanfaatkan sifatnya yang tenggelam. 

Begitu juga halnya dengan pencil, sifatnya yang bergoyang kiri-kanan disebabkan letak pemberat pada bagian belakang sebelum buntutnya membuat lure ini setengah mengapung dan setengahnya tenggelam. 

Jika digulung maka lure ini akan mulai menampakkan actionnya. Gunakanlah variasi action seperti gulungan dengan cepat sembari sesekali menyentak lalu kemudian beberapa detik berhenti dan kemudian anda lanjutkan menggulung sembari menyentak. 

Gerakan-gerakan seperti ini biasanya akan sangat mendekati gerakan hewan yang sesungguhnya, sehingga ikan-ikan pemangsa tertarik untuk menyambarnya. Selengkapnya tentang lure dapat dibaca pada link ini.

2. Jadikan  Lure Anda Hidup Layaknya Hewan Asli


Pada habitat aslinya ikan biasanya menjadi pemburu atau diburu. Pemburu biasanya akan menunggu mangsa dengan segala kelengahannya dan kelemahannya. 

Begitu juga dengan mangsa, ia akan berusaha untuk menghindari pemburu yang coba mendekatinya dan pemburu-pun berusaha untuk mengejar mangsa sampai ia dapatkan. 

Hal ini juga yang harus anda terapkan pada saat memancing menggunakan lure. Lure yang terlihat memiliki sifat yang sangat natural layaknya hewan asli, maka akan menggoda predator untuk menyambarnya. 

Kesalahan yang sering dilakukan pemancing adalah pada saat ikan mulai mengejar dengan sedikit gelombang air di belakang lure, pemancing cenderung gundah sehingga gerakan yang dihasilkan sebelumnya tiba-tiba berhenti karena pemancing berharap ikan tersebut akan memakannya sehingga dengan harapan bila lure berhenti ikan dengan mudah memangsanya. 

Kemunngkinan sangat besar dalam keadaan seperti ini, ikan cenderung beralih ke objek lainnya dan anda hanya bisa melihat ikan berpindah ke sisi lain. 

Dalam kondisi seperti ini anda tak perlu gundah dan terburu-buru, tetaplah untuk menggulung dan menggerak lure layaknya hewan asli. 

Gerakan ini seolah-olah menandakan lure anda ketakutan karena dikejar oleh mangsa, sehingga ikan predator makin bernafsu untuk menyambar lure. 

Kesalahan lainnya yaitu pada saat pemancing melihat baik gerombolan atau seekor ikan predator sedang berdiam diri di sebuah sisi, maka ia langsung melempar lure tepat di depannya. Ini merupakan kesalahan besar, karena dalam habitatnya lure meluncur dengan cepat ke depan posisi ikan, akan membuat ikan predator justru takut dan kemudian hilang dari pandangan kita. 

Maka dalam kondisi seperti ini anda usahakan untuk mendaratkan lure sedikit jauh dari posisi ikan baik dai sisi kiri maupun kanannya, namun tetap masih dalam jarak pandang ikan tersebut. Lalu silahkan anda gulung sembari menciptakan gerakan senatural mungkin. 

3. Kenali Spot Tujuan Anda


Lure pada beberapa spot biasnaya akan menghasilkan gerakan yang sangat bagus bahkan layaknya hewan asli. Jika anda menggunakan lure pada spot sungai, muara dan spot air mengalir dan berarus lainnya, maka cobalah untuk melawan arus, mengikuti arus dan memotong arus. 

Lure yang bergerak pada kondisi air seperti ini jauh lebih natural gerakannya dibandingakan pada kondisi air tenang. 

Biasanya dalam kondisi seperti ini lure seperti pencil, stickbait dan popper sangat cocok untuk digunakan. 

Pada kondisi spot yang airnya tenang sangat dituntut ketelatenan anda untuk menghidupkan gerakan lure sebaik mungkin. 

4. Terapkan Variasi Gerakan 


Lure yang memiliki gerakan stagnan (monoton), tidak dapat menghasilkan action maksimal. Bahkan semahal apapun lure yang anda miliki tidak akan berfungsi maksimal jika anda terlalu stagnan dalam menerapkan gerakannya. 

Jadikan lure anda layaknya hewan sekarat yang sedang berjuang untuk bertahan hidup dari kejaran predator air. 

Misalnya dengan teknik gulung sembari menyentak, lalu berhenti dan begitu seterusnya. 

Kondisi begini akan menciptakan keadaan dimana ikan predator mengira lure merupakan target yang cukup mudah untuk dimangsa karna melihat kondisinya sekarat dan berjuang untuk hidup.

5. Melatih Kecepatan Retrieve Pada Gerakan Lure


Kecepatan lure biasanya juga akan menjadi salah satu daya pikat ikan predator. Biasanya ikan Toman dan GT adalah dua contoh predator yang menyukai kecepatan lure. 

Dalam keadaan seperti ini ikan pemangsa biasanya memiliki naluri harus menyambar lure tersebut. 

Naluri harus mendapatkan tersebut membuat gairah ikan predator meningkat, semakin cepat  gerakan lure maka yakinlah kecepatan ikan lebih cepat dari kecepatan lure yang kita gulung. Pada posisi ini kemungkinan besar ikan akan menyambar lure.

6. Jadikan Lure Anda Sebagai Mangsa Yang Paling Mudah Untuk Diburu


Pada kondisi ikan-ikan predator sedang dalam keadaan lapar, maka mangsa yang paling mudah untuk diburu merupakan mangasa paling pertama. 

Beberapa faktor seperti kemudahan untuk menjangkau hingga tak perlu membuang banyak energi untuk memangsa target, membuat ikan-ikan predator menyukainya. 

Lure seperti pencil, stickbait, popper, flutter stick dan soft lure dapat diaplikasikan dengan mudah teknik ini. Bahkan dengan pencil dan stickbait dalam kondisi tertentu anda hanya cukup memainkan lure dengan ujung joran di pinggir perairan, untuk dapat perhatian ikan pemangsa. 

Penggunaan metal jig pada teknik jigging biasanya juga menciptakan variasi gerakan vertikal layaknya ikan kecil yang sangat mudah diburu.

7. Manfaatkan Fungsi Rattle Dan Proppeler Pada Lure


Lure dengan fasilitas rattle sound biasanya memang dirancang agar membuat ikan terganggu dan memangsa lure. 

Lure rattle biasanya terdapat timah bulat yang diberi ruangan agar bisa naik turun hingga bergerak kiri-kanan saat lure dimainkan. 

Rattle ini akan menimbulkan suara yang sangat berisik saat lure bergerak, sehingga ikan predator yang sedang berdiam diri akan terganggu dan menyerang lure. 

Selain rattle, proppeler juga memilki fungsi yang sama, namun perbedaanya adalah pada gerakan. Proppeler akan berputar dan putaran tersebut akan membuat air menjadi riuh layaknya baling-baling pada kapal. 

Proppeler baisanya lebih berisik dibandingkan dengan rattle dan lure jenis ini sering digunakan pada target ikan Toman.

8. Manfaatkan Naluri Penasaran Ikan-Ikan Predator


Naluri berburu predator biasanya didahului dengan keingintauan predator tersebut terhadap mangsanya. 

Keingintauan seekor ikan predator biasanya mengidentifikasi lalu mengikuti dan menyambarnya. 

Dalam proses ini biasanya tak semua ikan predator berniat untuk makan, namun da juga yang hanya ingin menuntaskan penasaran. Kejadian seperti ini, biasanya sangat sering terjadi dimana ikan hanya mengikuti arah lure saja tanpa menyambarnya. 

Keadaan seperti ini biasanya sering membuat pemancing putus asa. 

Oleh karena itu dalam keadaan seperti ini putus asa bukanlah pilihan, maka coba praktekkan variasi gerakan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. 

Anda bisa mengurutkan gaya tersebut bisa dengan menyentak-nyentak ujung joran atau sejenak berhenti atau menggunakan lure yang sangat berisik agar rasa penasaran ikan bisa berakhir dengan sambaran. 

9. Lakukan Perubahan Pada Situasi Tertentu


Kesempatan sambaran biasanya terjadi hanya beberapa kali dalam jumlah lemparan. 

Jika pada sebuah titik lemparan tertentu, saat sambaran pertama berlangsung, lure anda tidak disambar dengan baik sehingga ikan lari, maka bisa kemungkinan besar pada titik yang sama anda tidak akan menemukan sambaran lagi. 

Memang tak selalu demikian kejadiannya terutama di spot lautan yang sering dilewati ikan. 

Namun pada umumnya ikan hanya memberi kesempatan sambaran beberapa kali saja dan  kemudian tidak akan terjadi lagi pada titik yang sama. 

Oleh karena itu anda harus melakukan perubahan, baik perpindahan titik lemparan, pergantian jenis lure hingga variasi gerakan lure. 

10. Hilangkan Persepsi Bahwa Semua Jenis Lure Ampuh Di Spot Yang Sama


Beberapa pemancing sering bertanya apakah jenis lure yang ampuh untuk spot A? dan apa yang cocok untuk jenis ikan B ?. 

Sebenarnya pertanyaan ini tidak memiliki jawaban yang baku apakah lure A, B, C dll. 

Dalam penggunaan lure semua bersifat fleksibel. 

Misalnya saja tak selalu penggunaan soft frog ampuh pada ikan Gabus, karena penggunaan spinner, minnow bahkan softlure juga bisa lebih ampuh daripada soft frog. 

Oleh karena itu penggunaan lure bersifat fleksibel dan jika anda memiliki budget yang lebih tentu tak salah jika memiliki berbagai variasi jenis lure. 

Begitu juga dengan tipe-tipe lure baik top water dan diving lure anda harus mencoba variasinya, jika memang sebuah lure tak menghasilkan apapun.

Beberapa tips di atas bisa anda praktekkan pada saat casting berlangsung. 

Lure merupakan umpan buatan yang didesain sedemikian rupa agar menyerupai hewan asli pada ummnya. 

Dari sini saja tentu kita harus mengerti bahwa gerakan lure tak berdifat baku, namun harus lebih fleksibel menyesuaikan dengan keadaan yang ada. 

3 komentar untuk "Tips Memaksimalkan Penggunaan Lure Saat Memancing"

Comment Author Avatar
Mantap...next trip no more boncos.
Terima kasih sudah berbagi ilmu.