Rangkaian Fly Fishing Beserta Dengan Langkah-Langkah Membuatnya

Fly Fishing memang masih sangat jarang ditemukan di Indonesia, di beberapa wilayah memang sudah ada yang menggemari dan mencobanya. 

Fly fishing ini sebenarnya berasal dari wilayah Eropa dan Amerika, kemudian masuk ke Indonesia belum seberapa lama. 

Sehingga sangat jarang ditemukan pemancing yang menerapkan teknik seperti ini. 

Terlebih pirantinya yang sangat terbatas di Indonesia ditambah dengan harga pirantinya yang bisa di bilang masuk kategori medium-high.



Rangkaian Fly Fishing Beserta Dengan Langkah-Langkah Membuatnya

Tetapi tidak perlu takut, bagi pemula saat ini juga terdapat piranti yang masih biasa terjangkau namun tidak sampai seperti peralatan mancing pada umumnya. 

Namun tidak salah jika sesekali mencoba teknik ini, bisa jadi setelah mencoba akan tertarik untuk mengaplikasikannya untuk seterusnya. 

Sebelum melakukan fly fishing terlebih dahulu persiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan, Yaitu :


Setelah selesai mempersiapkan segalanya seperti peralatan diatas, maka saatnya untuk membuat rangkaian Fly Fishing. 

Berikut ini merupakan gambaran umum dari rangkaian Fly Fishing yang sering digunakan.

Rangkaian Fly Fishing Beserta Dengan Langkah-Langkah Membuatnya

Dibawah ini merupakan contoh dari salah satu merek reel Fly Fishing ternama yaitu ULA Force SL. Pada model yang dilingkari hitam yaitu 3 SL.

Rangkaian Fly Fishing Beserta Dengan Langkah-Langkah Membuatnya


  • ULA FORCE 3 SL, merupakan salah satu seri reel Fly fishing dari ULA FORCE
  • DIA, WIDTH dan WEIGHT adalah diamter reel dengan ukuran 3,50 inch dan memiliki lebar 1,25 inch. Sedangkan weiht merupakan berat dari reel dengan bobot 3,35 oz.
  • 5-7 WT, spesifikasi reel model ini mengharuskan pengguna menggunakan Joran Fly Fishing dengan ukuran . Artinya adalah Joran fly ini tidak menggunakan Lbs seperti pada ukuran senar joran spinning tetapi pada jorannya tercantum WT. WT ini merupakan kapasitas berat senar Fly untuk melontarkan lure dengan bobot yang sangat ringan. Dengan begitu lontaran yang dihasilkan juga bisa lebih jauh meskipun menggunakan flies (lure) dengan ukuran ringan.
  • WF 7 merupakan jenis Fly Line yang termasuk dalam Floating Line dengan ukuran 7 WT. Sedangkan Capacity adalah kapasitas reel dengan isi 100 yards (Sekitar 90-91 m) dengan ukuran 20 Lbs.

Langkah-Langkah Merangkai Rangkaian Fly Fishing :

1. Mengikat Fly Backing Line. 


Penggunaan backing line sendiri bisa dikatakan tidak wajib, karena memang backing line ini berguna sebagai alat bantu lainnya yang digunakan jika fight dengan ikan-ikan besar. 

Untuk ukuran panjang senar backing ini bisa disesuaikan dengan kapasitas spool dari Fly Fishing Reel. 

Dapat dilihat dari penjelasan pada salah satu reel diatas bahwa panjang dari backinline ini harus menyesuaikan dengan kapasitas sebuah reel Fly. 

Karena penggunaan backline tidak wajib bukan berarti bisa diabaikan begitu saja pastinya. Intinya meskipun tidak wajib namun direkomendasikan untuk menggunakannya.


Untuk mengikat antara back line dengan spool reel Fly bisa menggunakan overhand Knot dan Arbor Knot.

Setelah selesai simpul dibuat maka saatnya untuk menggulung backing line. 

Harus diketahui bahwa backing line hanyalah sekunder oleh karena itu penggunaannya harus disesuaikan. Jangan sampai fly Line yang khusus  untuk fly fishing tidak muat karena backing line yang lebih panjang. Ingat bahwa fly Line merupakan senar utama pada fly Fishing. 

Oleh karena itu jangan sampai fly Line tersebut dipotong karena memang pemakaiannya langsung pada 1 spool.

2. Langkah selanjutnya adalah mengikat backing line dengan fly line


Pada beberapa fly line, biasanya telah dibuat simpul kosong yang dapat memudahkan kita langsung untuk mengikat antara backing line dengan senar Fly. 

Namun jika memang tidak ada maka bisa dirangkai sendiri. 

Buatlah rangkaian Albright Knot agar lebih mudah, rapi dan kuat. Setelah knot selesai maka saatnya untuk menggulung fly line. Fly line dapat digulung dengan bantuan alat mesin maupun manual. Usahakan agar gulungan rapi dan rapat.

3. Pasangkan reel dengan joran dan sambung joran menjadi satu bagian. 

Sebelum menuju langkah selanjutnya lebih baik lakukan langkah ini dahulu. 

Hal ini dikarenakan seluruh elemen rangkaian pada fly fishing lebih baik dengan knot tanpa harus memasangkan swivel dan snap sehingga saat dimasukkan pada ring guide fly line dapat secara bebas keluar-masuk ring guide tanpa harus terhalang oleh flies yang ukurannya lebih besar daripada ring guidenya.

4. Mengikat fly line dengan dengan senar Leader. 


Setelah selesai langkah diatas maka selanjutnya membuat knot untuk menghubungkan antara fly line dengan leader. 

Bisa menggunakan albright knot seperti pada rangkaian backing line dengan Fly line. 

Jika sering menggonta-ganti antara leader dengan fly line dan backing line dengan fly line maka bisa menggunakan loop to loop knot. Jika ingin menjadikannya permanen dengan leader maka disarankan untuk menggunakan Nail Knot.

5. Setelah selesai langkah diatas maka selanjutnya adalah merangkai leader dengan tippet. 


Disinilah perbedaan dengan rangkaian pada teknik casting maupun popping. Tippet ini berguna untuk mengikat Flies (Lure Fly Fishing). 

Sifatnya hampir sama dengan leader namun lebih transparan daripada leader. Bisa dengan albright knot maupun surgeon knot. Terakhir buatlah clinch knot untuk mengikat Flies dengan tippet.


Sampai pada langkah kelima fly fishing sudah biasa dicoba. Usahakan untuk mencari tempat yang agak lebar karena sifatnya fly fishing ini bisa menyita tempat. Maka usahakan juga agar berhati-hati saat melempar flies. 

Biasanya target dari Fly Fishing adalah ikan-ikan predator seperti Hampala, Gabus, Tomman dll. 

Sekian ulasan tentang  Rangkaian Fly Fishing Beserta Dengan Langkah-langkah Membuatnya. Nantikan kembali ulasan menarik lainnya hanya di mancing arena.

Posting Komentar untuk "Rangkaian Fly Fishing Beserta Dengan Langkah-Langkah Membuatnya"